Selasa, 3 April
2007 semuanya bermula. Kala itu saya sedang memperbaiki mesin mobil dengan kap
dibuka ke atas. Selesai memperbaiki saya bermaksud mengangkat badan berdiri
tegak. Namun nahas, kepala saya membentur kap cukup keras. Serta merta kap
terlepas dari pengaitnya dan dengan sangaat keras jatuh menimpa tepat bagian
atas kepala. Beberapa saat rasa sakit sempat saya rasakan. Namun setelah
sedikit dipijit-pijit rasa sakit itu tak lagi terasa.
Keesokan harinya
peristiwa “aneh” terjadi pada diri saya. Saat mengendarai mobil menuju sebuah
pesta perkawinan saya merasa mobil berjalan oleng. Setiran mobil saya seperti kacau.
Di tempat pesta banyak orang mengingatkan saya. Mereka melihat piring di tangan
kiri saya perlahan bergerak mau jatuh. Namun tangan kiri saya sama sekali tak
merasakan hal itu. Dalam perjalanan pulang mobil masih berjalan oleng hingga
menabrak pagar jembatan. Bahkan pada hari selanjutnya saya sempat menabrak
angkutan umum.
Selama kejadian-kejadian “aneh” itu berlangsung tak
sekalipun dibenak saya terlintas ingatan bahwa ini semua akibat benturan keras
kap mobil di kepala saya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian saya sangat
panik. Tangan kiri saya sama sekali tak
bias digerakkan. Rasanya tak ada tenaga untuk mengangkatnya.
Akhirnya saya dilarikan ke sebuah rumah sakit swasta
di Kota Tegal. Saya menjalani rawat inap. Hasil CT SCAN menunjukkan pembekuan
darah di otak bagian atas sehingga melumpuhkan saraf yang menggerakan tangan
kiri. Dokter menyarankan untuk operasi. Namun saya menolak tindakan itu. Saya
tidak bias membayangkan betapa mengerikannya bila batok kepala saya harus
dibuka.
Karena saya menolak operasi, maka dokter memberi obat
dengan dosis tinggi. Belum lama mengkonsumsi obat-obatan kimia itu, lambung
saya terasa sangat perih. Nafsu makan menjai berkurang.
Pada saat inilah seorang teman dating membesuk di
rumah sakit. Ia menyarankan untuk mengkonsumsi Jeli Gamat dan Spirulina. Saran
ini diberikan setelah ia sendiri diberi kesembuhan dari kistanya setelah
setengah bulan mengkonsumsi produk tersebut.
Tanpa pikir panjang saya menerima sarannya dan
mengkonsumsi produk Luxor itu dengan dosis Jeli Gamat 3x2 sdm/hr dan Spirulina
3x15 tbl/hr. Kamis malam Jum’at, 12 April 2007, adalah pertama kali saya
mengasup produk lautan itu. Manfaat yang segera saya rasakan adalah lambung
menjadi lebih enak dan nyaman. Meski terus mengkonsumsi obat dokter namun efek
samping pada lambung tidak dirasakan lagi. Keesokan harinya sesuatau yang tak
diduga terjadi. Jari-jari tangan kiri saya bisa bergerak perlahan. Keadaan ini
terus membaik sampai akhirnya setelah satu bulan mengkonsumsi tangan kiri saya
90 % kembali normal seperti semula.
Disamping mengkonsumsi Jeli Gamat dan Spirulina saya
juga menjalani pijit refleksi untuk membantu dan mempercepat proses
penyembuhan. Saya sangat bersyukur, kini saya bias kembali bekerja.
Alhamdulillah.
Nama : Yogiarto Sidik
Umur : 48 tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : Slawi Kulon, Rt 05 Rw.
V, Kab. Tegal
0 komentar:
Posting Komentar